Wednesday, February 17, 2010

SEBUAH REFLEKSI CINTA (1)

Mungkin ini memang jalan takdirku
Mengagumi tanpa dicintai….
Tak mengapa bagiku…
Asal kaupun bahagia dalam hidupmu…dalam hidupmu…

…beneran saya suka banget dengan lagu Ungu ini, karena seenggaknya lagu ini telah mengantarkan saya pada sebuah pemahaman tentang makna cinta yang dalam.…cinta itu suatu perasaan yang tidak menginginkan balasan, tapi dia tumbuh bersama keikhlasan, deras alirannya menjelma dalam hati yang bening, yang penuh dengan pengorbanan dan berjalan seiring kelembutan, jadi menurut saya tak akan ada suatu cinta yang mengharap balasan., kalo cinta ya sudah cinta saja…tak perlu menginginkan balasan. Bahkan ketika yang dicintai balas menyakiti, tak lantas kita pun menyakitinya dan menagih cinta itu kembali....ciee !!! so sweet… bukan maksud jadi sok romantis, tapi emang saya orangnya romantis kok (backsound: bohong!!!) he…he… bukan (roman manis berhati iblis) lho,…ya udah gak usah terus mikirin saya, nanti saya keselek terus…!(geer..)

My friend…
Belajar kedalaman makna cinta dan pengorbanan, maka sepatutnya kita iri pada cintanya matahari dan rembulan. Matahari selalu bersedia menyinari bumi jutaan tahun lamanya tanpa sedikit pun pernah ingkar janji, semata agar bumi dan makhluknya dapat hidup, lantas apa yang dilakukan bumi untuk membalas cinta sang matahari?….bumi diam, tidak membalas cinta matahari! Begitu pun rembulan yang dengan setia selalu menemani dunia sepanjang malam, menerangi bumi dari gelap malam, namun tak ada balasan untuk rembulan!

My friend…
Cinta itu…tak selayaknya hanya menjadi pemanis bibir atau sekedar kerlingan mata, tapi cinta itu akan tumbuh bersemi dalam wujud bahasa tingkah laku…dialah wujud pengorbanan yang hakiki, yang memberi makna disetiap katanya, dan bermakna disetiap detak jantungnya…
Oh…alangkah agungnya cinta ini, apa jadinya dunia tanpa cinta. Seorang ibu tidak akan rela merawat anak-anaknya, seorang ayah tak akan mau bermandi keringat untuk menafkahi keluarganya...dan anak-anak akan selalu memaki kedua orang tuanya...

My friend…
Cinta ini adalah perasaan yang agung…yang mengalir seibarat sungai yang jernih, yang membasahi hati dengan kelembutan dan ketulusan. Yang bersinar dengan membawa selaksa ketenangan…namun cinta bukanlah sekedar sarana yang bisa dengan mudah dipermainkan sekehendak hati. Namun…
Cinta ini adalah fitrah. Yang disematkan oleh sang pencipta alam semesta ke dalam hati makhluk-makhluknya…
Oleh Karena itu, pantaslah ketika kita saling mencinta, kita tundukkan cinta ini di bawah cinta kita kepada yang mencipta kita...karena ketika cinta kita ditempatkan diatas cinta kepada-Nya, maka itu bukanlah cinta yang terdalam, tapi cinta yang ternoda.
Ah gundah hati ini karena ternyata cinta yang selama ini terpendam telah membutakan cinta kita kepada-Nya. Engkaukah itu…?
Ah…sungguh malu, ternyata apa yang selama ini kita anggap cinta ternyata hanyalah kubangan dosa…kita melupakan cinta kepada Allah, dan merusak karunia cinta ini…ternoda dan hitam itulah cinta kita sekarang..

Kita menolak apa yang diperintahkan-Nya, namun tetap mengerjakan segala larangan-Nya…padahal tahukah kau itulah wujud cinta-Nya kepada kita...

Kita bergembira berjalan diatas larangan-Nya, dan merasa sedih untuk meniti kehidupan sesuai aturan-Nya...yang sesungguhnya inilah salah satu wujud cinta-Nya kepada kita.

Ketika Dia men-syariatkan jalan cinta yang penuh keindahan, tapi kita malah asyik dengan gegap gempita valentine day, pacaran, atau apalah sebutannya...dan bilik hati kita justru berkata…ah aturan-Nya sudah kuno!

Jika begitu,…Sungguh kawan betapa angkuh dan sombong kita dihadapan-Nya….

My friend…
Dia lah Allah, tuhan semesta alam…dimana setiap makhluk di seluruh penjuru alam semesta mengagungkan nama-Nya, mensucikan-Nya dan penuh kerendahan di hadapan-Nya.

Dan seharusnya, manusia sebagai makhluk yang terbaik lebih banyak mensucikan nama-Nya…merendahkan diri dihadapan-Nya, meneladani Rasul-Nya, dan kokoh diatas perjuangan meneggakkan nama-Nya.

Dan seandainya cinta itu berkumandang maka satukanlah atas dasar cinta kepada-Nya…sehingga keindahan dan keberkahan akan selalu hadir di setiap nafasmu kawan…dan campakkanlah cinta yang selama ini membawamu kepada kemaksiatan terhadap-Nya…jangan nodai cintamu kawan.

My friend…
Wujudkanlah cinta yang sejati …cinta yang tumbuh dengan penuh kehormatan dan harga diri…cinta yang bersemi atas dasar ibadah kepada-Nya.

My friend…
Huhh…terakhir, biarkanlah cinta ini tersimpan rapi di dalam hati kita masing-masing…agar tetap murni dan suci,..hingga suatu saat nanti kita dipersatukan oleh Alloh dengan orang yang mencintai kita dalam sebuah ikatan yang suci dan diridhoi-Nya…
Amien…


Sebuah refleksi cinta dari ku untuk sahabat-sahabat ku

Bogor, 3 April 2009, 15.56 Wib.

2 comments:

Fariz Yoga Syahputra said...

ya bener banget mister....

anak anak jaman sekarang udah kelewat parah mister, pacarannya udah kaya orang suami istri...

insya allah saya bukan salah satu di antara mereka...
amin.

ProSya said...

iya itu memang yang jadi salah satu masalah sosial saat ini, i believe you are not one of them.. : )